Sabtu, 12 Oktober 2019

Kisah Nyata Anak Indigo


Kisah Nyata Anak Indigo

Kisah mistis sebagian orang percaya namun sebagian lain justrru sama sekali tak mempercayainya. Bagi orang yang mempercayai adanya makhluk lain disekitar kita menganggap bahwa mausia memang berdampingan dengan makhluk tak kasat mata. hal tersebut biasanya diyakini oleh sebagian orang yang memang memiliki kemampuan khusus untuk melihat makhluk tak kasat mata.
Biasanya orang yang dapat melihat makhluk halus atau hantu disebut dengan “ Anak Indigo”. Di Indonesia, fenomena anak Indigo adalah hal yang sudah tak asing lagi dan telah menjadi buah bibir di tengah masyarakat.
Fitri, salah satu mahasiswi di perguruan tinggi swasta di Riau memiliki kemampuan khusus untuk melihat makhluk tak kasat mata. kemampuan ini ia dapat sejak duduk di bangku MTS kelas satu. Ia menceritakan awal kejadiannya saat ia pulang dari sekolah petang hari melihat sinar berwarna merah dan biru, karena penasaran ia mengambil salah satu gumpalan sinar yag berwarna merah dan dibawa pulang.
Beberapa bulan berlalu, ia dapat melihat makhluk halus. Ia menceritakan makhluk pertama ia lihat ialah jin berbadan besar dan memiliki taring. Awal ia dapat melihat makhluk tersebut ia jatuh sakit. Sejak kejadian tersebut hingga saat ini ia terus menerus dapat melihat hal-hal yang berbau mistis. Berbagai macam makhluk seperti kuntilanak, genderuwo, tuyul hingga pocong pernah ia jumpai.

Ia mengaku makhluk-makhluk tersebut tak jarang mengikutinya hingga sampai ke kampung halaman. pernah suatu ketika saat ibunya sedang membereskan dapur setelah memasak diwaktu maghrib, tiba-tiba ibunya melihat satu sosok makhluk hingga menjatuhkan piring. Ibunya bercerita kepada ia dan ayahnya mengenai kejadian tersebut. Hingga Fitri akhirnya tersadar bahwa sosok tersebut mengikutiya sejak perjalanan dari tempat ia kuliah hingga ke kampung halaman. Kemampuan yang ia miliki juga dimiliki oleh sang ayah yang turut dapat melihat makhluk tak masat mata
Hingga saat ini ia telah terbiasa melihat berbagai macam makhluk, bahkan menurutnya ada dua makhluk yang terus bersamanya dan mengikutinya setiap hari. Namun ia telah terbiasa dengan keberadaan makhluk tersebut. Tak hanya dapat melihat, tak jarang makhluk-makhluk tersebut mencoba berkomunikasi dengannya secara verbal seperti menyentuh hingga berbisik.

Ia memandang bahwa itu semua adalah anugerah Sang Maha Kuasa dimana kemampuan tersebut dititpkan pasti ada maksud tertentu salah satunya ialah bahwa kita di dunia tidak sendiri melainkan berdampingan dengan makhluk lain ciptaan-Nya.


Penulis : Anggita Lyndi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar